Dipowinatan atau yang lebih dikenal dengan Dipowisata merupakan sebuah kampung yang terletak di tengah kota Yogyakarta dengan dinamika kehidupan sosial yang tidak berbeda dengan kampung yang lain, namun jika diperhatikan di sepanjang jalanan kampung sangat tertata dengan rapi, sehingga sangat menarik untuk dikunjungi. Tepatnya berada tidak jauh dari pusat kota kurang lebih hanya 1 km dari Malioboro dan 700 meter dari titik nol. Dari nol km kota Yogyakarta, kita hanya perlu ke arah timur hingga sampai perempatan Gondomanan, kemudian dilanjutkan ke selatan kira-kira sejauh 500 meter. Setelah sampai di Purawisata kita bisa langsung masuk ke arah timur untuk menuju lokasi Kampung Wisata Dipowinatan. Kampung Wisata Dipowinatan masuk ke dalam wilayah administratif Kelurahan Keprakan, Kecamatan Mergangsan, Kotamadya Yogyakarta, Provinsi DIY.
Rabu, 11 Mei 2016
Kampung Wisata Dipowinatan
Dipowinatan atau yang lebih dikenal dengan Dipowisata merupakan sebuah kampung yang terletak di tengah kota Yogyakarta dengan dinamika kehidupan sosial yang tidak berbeda dengan kampung yang lain, namun jika diperhatikan di sepanjang jalanan kampung sangat tertata dengan rapi, sehingga sangat menarik untuk dikunjungi. Tepatnya berada tidak jauh dari pusat kota kurang lebih hanya 1 km dari Malioboro dan 700 meter dari titik nol. Dari nol km kota Yogyakarta, kita hanya perlu ke arah timur hingga sampai perempatan Gondomanan, kemudian dilanjutkan ke selatan kira-kira sejauh 500 meter. Setelah sampai di Purawisata kita bisa langsung masuk ke arah timur untuk menuju lokasi Kampung Wisata Dipowinatan. Kampung Wisata Dipowinatan masuk ke dalam wilayah administratif Kelurahan Keprakan, Kecamatan Mergangsan, Kotamadya Yogyakarta, Provinsi DIY.
Jumat, 11 Maret 2016
Pementasan Wayang Orang Sriwedari - "Limbuk Wuyung"
A. Latar Belakang
Gedung Wayang Orang Sriwedari |
Gedung Wayang Orang Sriwedari adalah sebuah gedung
pertunjukan wayang orang yang ada di Taman Sriwedari.
Tempat ini menyajikan seni pertunjukan daerah wayang orang yang menyajikan
cerita wayang berdasarkan pada cerita Ramayana
dan Mahabarata/
Pada kesempatan tertentu juga digelar cerita-cerita wayang orang gabungan
antara wayang orang sriwedari dengan wayang orang RRI Surakarta dan bahkan
dengan seniman-seniman wayang orang Jakarta, Semarang, ataupun Surabaya.
|
Sabtu, 06 September 2014
Museum Pura, Istana Mangkunegaran
Berwisata
ke Kota Solo berarti mengunjungi obyek wisata berupa bangunan-bangunan
bersejarah. Karena Solo adalah salah satu lanskap kebudayaan Jawa yang masih
tersisa hingga saat ini. Salah satu yang jadi jujugan wajib wisatawan domestik
dan mancanegara adalah kompleks bangunan Istana Mangkunegaran atau yang biasa
dikenal sebagai Pura Mangkunegaran.
Pesanggrahan Langenharjo, Warisan Raja Surakarta
Raja
Pakubuwono X disebut sebagai Raja Besar Keraton Surakarta karena membangun
berbagai infrastruktur modern pada masa kepemimpinannya di Keraton Surakarta
(1893-1939). Selain membangun infrastruktur modern Pakubuwono X juga tercatat
pernah melakukan pemugaran pada beberapa situs kerajaan yang ditinggalkan oleh
ayahnya yang tak lain adalah Raja Pakubuwono IX.
Desa Wisata Wirun, Berkilau di Mata Asing
Berwisata tidak hanya dapat dinikmati dengan mencari
keindahan alam atau bangunan bersejarah. Sejak lama ritual wisata yang tak
kalah menyenangkan adalah berkeliling untuk mencari, melihat, dan berinteraksi
dengan warga lokal di tengah lingkungan mereka menjalankan aktifitas
sehari-hari. Eksotisme itulah yang justru tidak tersaji dan tidak
ditemui di dalam resort mewah, hotel berbintang, atau pusat perbelanjaan,
tetapi justru tersaji apa adanya selama puluhan tahun di dalam perkampungan di
pedesaan.
Jumat, 05 September 2014
Sapta Tirta
SUMBER MATA AIR SAPTA TIRTA Sapta Tirta Salah satu tempat sumber air hangat di
kabupaten Karanganyar di Kecamatan Matesih, di Desa Pablengan tepatnya. Sapta
Tirta jika runtut dari namanya berasal dari kata Sapta dan Tirta, Sapta yang
berarti Tujuh dan Tirta berarti Air Sapta Tirta sama dengan Tujuh Air. Di Sapta
Tirta terdapat tujuh sumber mata air yang berbeda-beda jenis dan karakteristik
Airnya.
Telaga Madirdo
Telaga Madirdo merupakan danau kecil yang
airnya bersumber dari mata air di lereng Gunung Lawu. Telaga tersebut menjadi
tumpuan kehidupan warga karena airnya yang tak pernah surut meski musim kemarau
dan tak pernah penuh di saat musim penghujan. Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso,
Kabupaten Karanganyar, disanalah telaga ini terhampar. Jarak telaga ini dari
Balai Desa Berjo sekitar 4 kilometer dan dapat ditempuh dengan cukup mudah.
Telaga ini memiliki potensi yang layak untuk
di kembangkan menjadi obyek wisata unggulan bagi Desa Berjo sebagaimana yang
diimpikan warga Berjo pada umumnya. Telaga Madirdo sebenarnya cukup di kenal
oleh wisatawan yang memasuki Desa Berjo terutama wisatawan yang mencoba
memperlajari keanekaragaman potensi wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar,
Langganan:
Postingan (Atom)